Ataupun kalau ada yang ingat nama Sulistyo Eko Maryoto (Eko), saya yakin kebanyakan tidak sama dengan yang saya maksud. Sulistyo Eko Maryoto adalah pelajar sebuah SMTA di Jogjakarta yang pada akhir tahun 82-an menghebohkan berkat angket seksualitasnya. Hasil angket mas Eko menunjukkan bahwa sekitar 14% pemuda yang pacaran pernah memegang “organ” pacarnya. 9 % diantarnya pernah berhubungan intim. Dari seluruh responden, 33% pernah menonton film porno. Akibat dari angket itu, mas Eko harus berhadapan dengan “pengadilan” sosial karena dianggap menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan. Mas Eko ini pula akhirnya keluar dari sekolahnya dan sekolah dimalam hari “demi keselamatannya” setelah dipanggil “fihak-fihak terkait”. Kisah klasik seorang whistle blower. Beberapa fihak yang merasa bertanggung jawab atas pendidikan dan menjaga moral anak bangsa rupanya merasa dihina dan dilecehkan oleh angket ini.
Mari kita simak hasil angket Mas Eko ini. Angka diatas terhitung sangat kecil jika komparasi yang digunakan adalah masa kini. Tapi coba mari kita bayangkan …. angket itu dibuat di Jogja. Tempat dimana rasa malu, kebudayaan dan tata krama bersemanyam. Caba bayangkan, bagaiman kalo angket itu dibuat di Jakarta atau di Surabaya ? Atau dikota-kota besar lain dinegeri ini.
Coba bayangkan … angket itu dibuat tahun 80-an dimana teknologi masih sangat minim. Tayangan-tayangan TV masih sangat terbatas dan dibatasi. Internet? Apalagi. Internet booming di Indonesia pada tahun 95-an alias 12 tahun setelah angket itu. VCD dan DVD jelas belum ditemukan. Yang ada hanya video kaset kuno dan hanya orang-orang sugih mblegedhu yang punya. Handphone apalagi.
Coba mari kita simak sebuah headline berita sebuah TV : “6 anak kelas 5 SD ditangkap karena mencabuli seorang anak TK! Mereka meniru adegan VCD porno yang tonton” …. Kaget? Kalau nggak kok sama dengan saya. Prihatin sih iya.
Atau dengarkan cerita teman saya ini : “ suatu ketika saya sedang berjalan pulang dari tempat kerja. Disebuah rumah kosong saya mendenganr desahan dan tawa cekikikan beberapa anak laki dan perempuan. Setelah saya tengok …masyaa Alaah … mereka berhubungan intim seperti suami istri. Antara bingung dan kaget saya tanya mereka siapa yang mengajari mereka seperti itu. Hasilnya .. mereka menonton video porno koleksi bapaknya yang ada dirak VCD dan tersimpam di handphone serta laptop kakaknya!”
Mungkin kita pernah melihat dan meyaksikan fenomena-fenomena ini. Dan coba bayangkan bagaimana nasib bangsa ini 20 tahun kedepan. Inilah bayangan saya :
“Ekonomi hancur karena seluruh kekayaan negeri terkuras habis dikuasai asing. Pengangguran dimana-mana. Birokrasi, militer dan parlemen dikuasai oleh orang-orang yang nggak becus mengurusi. Paijo, Paiman, Painem, Siti berdandan bak artis-artis Hollywood . Gadged terbaru selalu ditangan mereka. Hasil tes IQ menunjukkan mereka “tidak cerdas sama sekali”.
Samakah bayangkan anda?
0 Response to "Ngerinya masa depan ..."
Posting Komentar