Sakitnya Kebenaran


Beberapa waktu yang lalu, seorang teman terus menerus meminta saya mengajarinya cara menghack facebook, email, ym dan segala macam akun social network. Teman saya itu adalah marketing spare part motor yang terbilang cukup berhasil. Lha yang bikin saya tambah bingung adalah dia ingin menghack akun-akun istrinya sendiri!
Sebenarnya, saya dengan istri teman saya tadi (sebut saja si Rudy) lebih dulu berteman sejak lama.  Perkenalan saya dengan si Rudy adalah saat mereka menikah. Akar masalah dari keinginankan menghack akun-akun istrinya dikarenakan perasaan cemburu dan curiga bahwa istrinya itu sedang menggunakan akun-akun tersebut untuk menjalin hubungan gelap

“saya yakin bro .. dia itu pake nama samaran dan tiap dia ngenet dirumah, saat saya mendekat, dia buru-buru nutup akun-akun itu” kata si Rudy berapi-api.

Lha saya malah bingung sendiri. Pertama, saya bukan hacker. Kedua, saya memang pernah tahu caranya tapi belum pernah tak coba alias belum teruji dan terbukti. Ketiga, kalaupun cara yang saya ketahui itu bisa dilakukan, saya jelas nggak mau membaginya karena itu masuk ranah wilayah pidana (melanggar privasi orang) plus “mencampuri urusan rumah tangga orang lain”.

Tapi teman saya ngotot setengah mati. Lebih dari sebulan dia terus menerus membujuk saya. Nyerah juga akhirnya saya. Akhirnya saya berikan cara yang saya ketahui itu dan singkat cerita… berhasil.

Yang bikin saya nyesel kemudian ternyata semua dugaannya benar. Dengan nama samaran, istri si Rudy menjalin hubungan dengan beberapa orang tak kenal maupun beberapa orang di masa lalu. Dan efeknya bagi si Rudy, ia sempat minggat beberapa minggu nggak mau pulang kerumah.

Saya sendiri, selain merasa bersalah tidak ada yang bisa yang lakukan lagi. Entah apa yang terjadi kini pada mereka.

Entah kebetulan atau tidak, hari ini saya membaca disebuah media online tentang tingginya tingkat percerian di Amerika dikarenakan social network macam facebook.
Benar kata orang bijak : teknologi itu seperti pisau dapur, bisa dibuat mengupas mangga dan dapat pula dibuat menikam jantung.

Benar pula sebuah idiom tentang internet, surga dan neraka diinternet itu cuma dibedakan oleh satu klik.


image : image.google.co.id



0 Response to "Sakitnya Kebenaran"

Posting Komentar